Hari Jadi Ke-13, Link-AR Borneo Bertekad Mendorong Partisipasi Lebih Luas Masyarakat Kalimantan Barat Untuk Menyelamatkan Sumber Daya Alam

Kapur-Kubu Raya, 14 April 2025, bertempat di Kantor Link-AR Borneo, sebuah acara penuh khidmad dilakukan menjelang senja. Para tamu undangan dari lembaga organisasi masyarakat sipil di Pontianak nampak hadir turut memberkati acara.

Ketua Link-AR Borneo, Ahmad Syukri, menyatakan: “Kegiatan itu adalah acara perayaan hari jadi Link-AR Borneo ke-13, sekaligus memanfaatkan momentum  halal bil halal  dan silaturahmi antar organisasi masyarakat sipil di Pontianak, mengingat masih dalam suasana lebaran 1446 H”. Kalimantan Barat, kenyataannya adalah tempat ekspansi industri ekstraktif hampir di semua sektor dengan praktek bisnis yang secara terang-terangan membelakangi prinsip penghormatan dan perlindungan HAM dan Demokrasi”, imbuhnya. Deforestasi, degradasi lahan, konflik agraria, krisis lingkungan berlangsung tanpa dapat dikendalikan. “Karena itu, melalui momentum peringatan Hari Jadi Link-AR Borneo ke-13 kali ini, kami ingin mengajak semua pihak menyadari dan secara bersama-sama mengambil langkah yang diperlukan untuk menghentikan praktek bisnis buruk tersebut, sekaligus mendorong pemulihan hak masyarakat terdampak terhadap sumber daya alam bagi keberlanjutan kehidupannya”.

Pada kesempatan itu, sejumlah Organisasi Masyarakat Sipil (CSO) dan perwakilan masyarakat yang hadir, menyampaikan ucapan selamat Hari Jadi Link-AR Borneo Ke-13 sekaligus harapan terhadap Link-AR Borneo, diantaranya adalah SAMPAN Kalimantan, Ulin, LBH Pontianak, Bentang Kalimantan, Institut Dayakologi, AJI Pontianak, Gemawan, Mapala Cagar IKIP, AGRA, dan FMN.

Abdul Aziz, selaku Direktur Eksekutif Lembaga Bantuan Hukum Pontianak (LBH-Pontianak) menyampaikan harapan agar Link-AR Borneo tetap konsisten dalam kerja-kerja advokasi kepada masyarakat yang kehilangan hak atas sumber daya agraria maupun dampak buruk atas kerusakan lingkungan yang timbul akibat eksploitasi perusahaan skala besar di sektor kehutanan, perkebunan dan pertambangan. “Kedepan, kami dari LBH-Pontianak akan selalu menyambut baik kerjasama advokasi masyarakat”, tambahnya.

Suardi, salah satu pemuda dari Masyarakat Adat Dayak Kualan, Desa Kualan Hilir, Ketapang, menyampaikan sedikit testimoninya. Menurutnya, kedatangan Link-AR Borneo ke Kualan hilir sangat membatu perjuangan masyarakat disana. Masyarakat menjadi yakin dan percaya, bahwa Link-AR Borneo benar-benar melakukan segala upaya advokasi untuk membela masyarakat yang kehilangan hak atas tanah akibat perizinan dan operasional bisnis PT Mayawana Persada (PT MP). “Saya berharap, kedepannya Link-AR Borneo tetap teguh bersama barisan masyarakat kecil dalam memperjuangkan hak atas ruang hidupnya”, imbuhnya.

Sesudah hampir semua perwakilan Organisasi Masyarakat Sipil (CSO) memberikan ucapan selamat dan harapan, pada sesi akhir, sebelum tiba waktu Maghrib, Ketua Link-AR Borneo, Ahmad Syukri melakukan ceremonial pemotongan tumpeng sebagai puncak peringatan hari jadi organisasi.

“Di hari jadi Link-AR Borneo yang ke 13 ini, kami membawa semangat untuk menjadi pelopor JALAN BARU GERAKAN HAM & LINGKUNGAN DI KALIMANTAN untuk menyatukan semangat berbagai organisasi, lembaga, komunitas dan lain sebagainya serta menjadi pemersatu generasi lama dan generasi baru serta terus menebar kebaikan”, penyampaian pesan Ahmad syukri sebagai sesi penutup kegiatan. Dengan diiringi petikan sape’, alat musik tradisional suku dayak yang dengan piawai dimainkan oleh John dhani. para undangan menikmati hidangan makanan yang tersaji sambil beramah-tamah.

Tinggalkan komentar